Selasa, 21 Mei 2013

Proses pernapasan dada dan pernafasan perut


LAPORAN  BIOLOGI
PENGAMATAN PROSES PERNAPASAN DADA DAN PERNAPASAN PERUT, PENGAMATAN FREKUENSI PERNAFASAN
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
ANDIKA
 XI IPA 2
119245




KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak lupa aku panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena rahmatnyalah sehingga tugas ini dapat selesai dengan tepat waktu dan tidak mendapati kendala yang begitu berarti.
Laporan ini merupakan tugas keempat mudah-mudahan dengan laporan ini bisa menutupi kekurangan-kekurangan pada tugas yang sebelumya. Tugas ini saya kerjakan dengan sebaik mungkin dan mengeluarkan begitu bayak pengorbanan terutama pengorbanan waktu.
Laporan ini berisi pengamatan tentang frekuensi pernafasan dan pengamatan tentang pernapasan dada dan perut.
            Sebelumya saya meminta maaf jika terjadi kesalahan dalam pembuatan dalam laporan ini karena saya sebagai manusia pasti tak luput dari salah dan khilaf, dan juga saya sebagai pelajar yang masih agak awam mengenai penulisan laporan, jadi aku sangat erharap jika ada kitikan maupun saran tolong dilayangkan di andikhamichael@gmail.com





                                          

                                                                                    Enrekang 1 February 2013

                                                                                                Andika






BAB I
PENDAHULUAN
1.1. latar belak belakang
 Percobaan 1
            Berdasarkan otot yang berperan aktif pada proses pernapasan, pernapasan pada manusia dibedakan menjadi pernapasan dada dan pernapasan perut.
            Pada saat otot antartulang rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan rongga dada membesar. Akibatnya, tekanan udara di dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan udara di luar sehingga udara yang berada di luar akan masuk kedalam paru-paru (inspirasi). Sementara itu pada saat tulang antarusuk berelaksasi atau mengendur, tulang rusuk akan turun hingga rongga dada menjadi kecil. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada menjadi besar daripada tekanan udara di luar rongga dada. Hal ini menyebabkan udara dalam rongga dada terdorong keluar dari paru-paru (expirasi) menuju hidung atau mulut.
            Pada saat otot diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya, rongga dada membesar dan tekanan udara menjadi kecil sehingga udara luar masuk ke dalam paru-paru (inspirasi). Sebaliknya, pada saat otot diafragma berelaksasi (kembali ke posisi semula), rongga dada mengecil dan tekanan udara menjadi lebih besar. Akibatnya , udara keluar dari paru-paru (ekspirasi).
Percobaan 2
            Gerakan pernapasan diatur oleh pusat pernapasan di otak, sedangkan aktifitas saraf pernapasan oleh stimulus dari karbon dioksida. Pada umunya manusia mampu bernapas antara 15-18 kali setiap menitnya. Frekuensi pernapasan dipengaruhi oleh beberapa factor diantaranya umur, jenis kelamin, suhu tubuh, dan posisi tubuh
1.2 tujun
percobaan 1
            Untuk mengetahui apakah pernapasan dada dan pernapasan perut berlangsung secara bersamaan atau tidak.
Percobaan  2
            Untuk mengetahui frekuensi pernapasan antara anak-anak dan dewasa juga antara perempuan dan laki-laki

BAB II
METODE PRAKTIKUM
2.1 Alat dan objek
           Percobaan 1
Ø  Pensil
Ø  Buku
Ø  Manusia yang masih bernafas
          Percobaan 2
Ø  Pensil
Ø  Buku
Ø  Jam tangan
2.2 Prosedur kerja
            Percobaan 1
1.    Menentukan posisi objek agar terlihat jelas pada bagian perut maupun dada.
2.    Mengamati apa yang terjadi di bagian dada dan perut pada saat objek menarik nafas maupun menghembuskan nafas.
3.    Jika cara di atas di anggap susah maka yang harus kita lakukan yaitu meletakkan tangan di bagian dada dan mengintruksikan objek agar menarik napas dengan membusungkan dada lalau menghembuskanya.
4.    Mengulangi sekali lagi dengan cara mengintruksikan objek agar mengembungkan perut kemudian hemuskan.
5.    Meletakkan tangan kanan di dada dan tangan kiri di perut dan mengamati proses pernapasan secara normal oleh objek.
6.    Menganalisis apakah penapasan dada dan perut berlangsung secara bersamaan.
7.    Mencatat hasil pengamatan.
          Percobaan 2
1.    Menyiapkan minimal dua objek yang akan di teliti yaitu anak-anak dan orang dewasa, perempuan dan laki-laki yang memiliki usia yang relative sama.
2.    Menghitung frekuensi pernapasanya dalam 1 menit menggunakan stopwatch atau jam tangan.
3.    Mencatat hasil pengamatan



BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Data hasil pengamatan
      Percobaan 1
·         Pada saat menarik napas dada manusia akan naik dan perut mengempis.
·         Pada saat menghembuskan nafas dada manusia akan kembali ke bentuk semula begitupun dengan perut
·         Pernapasan dada dan perpasa perut terjadi secara bersamaan
     Percobaan 2
       Frekuensi pernapasan pada anak laki-laki 9 tahun
Ø  Satu menit pertama sebanyak 23x /menit
Ø  menit ke dua sebanyak 21x/ menit
Ø  menit ke tiga sebanyak 25x/menit
Ø  rata-rata= 23
       Frekuensi pernapasan pada laki-laki dewasa 17 tahun
Ø  Satu menit pertama sebanyak 18x /menit
Ø  menit ke dua sebanyak 19x/ menit
Ø  menit ke tiga sebanyak 18x/menit
Ø  rata-rata =18.33
frekuensi pernapasan pada perempuan umur 16 tahun
Ø  Satu menit pertama sebanyak 22x /menit
Ø  menit ke dua sebanyak 22x/ menit
Ø  menit ke tiga sebanyak 22x/menit
Ø  rata-rata 22


3.2 pembahasan percobaan 1

·         Pada saat menarik napas  dada akan terangkat karena, seperti yang telah kita ketahui bahwa otot  yang berperan dalam pernapasan  dada yaitu otot antartulang rusuk, dan pada saat itu otot tersebur berkontraksi dan mengakibatkan rongga dada membesar. Dan pada saat ini juga diafragma pada perut berkontraksi yang mengakibatkan diafragma turun sekitar 5cm sehingga terlihat dari luar perut mengempis

·         Pada saat menghembuskan nafas dada akan turun hal ini disebabkan karna otot antartulang rusuk berelaksasi sehingga  dada kembali ke bentuk semula. Dan pada bagian perut, otot diafragma juga belelaksasi sehingga perut kembali ke posisi semula
·         Pernapasan dada terjadi bersamaan dengan pernapasan perut bekrja sejara bersamaan yaitu pada saat otot diafragma berelaksasi otot antar tulang belakang juga berelaksasi begitupun jika otot diafragma berkontraksi maka otot antar tulang rusuk pun ikut berkontraksi.
Percobaan 2
·         Dari percobaan di atas kita bisa lihat bahwa frekuensi pernapasan pada anak anak yang paling cepat hal ini dikarenakan karena anak-anak masih dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan sehingga membutuhkan bayak oksigen dalam pembentukan sel-selnya
·         Pada perempuan frekuensi pernapasanya lebih cepat dari pada laki-laki karena perempuan cenderung mempunyai volume paru-paru lebih kecil dari lakai-laki. Perempuan mempunyai nafas yang agak pendek dari laki-laki sehingga oksigen yang di hirup tidak banayak seperti laki-laki jadi perempuan harus bernapas lebih bayak daripada laki-laki untuk memenuhi kebutuhan oksigennya.
·         Pada laki-laki frekuensi pernapasanya relative lambat karena folume paru-parunya besar sehigga saat bernapas dapat menghirup oksigen lebihbayak (kapasitas paru-parunya banyak). Saat seseorang telah beranjak dewasa maka proses pertumbuhan dan perkembangannya tak sepesat anak-anak










BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
a. Percobaan 1
           Dari pengamatan di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pada pernapasan dada otot  yang berfungsi saat pernapasan berlangsung yaitu otot antartulang rusuk.dan pernapasan perut menggunakan menggunakan otot diafragma. Pada saat menarik napas otot diafragma maupun otot antartulang rusuk berkontaksi, dan pada saat menghembuskan nafas kedua otot tadi akan berelaksasi.
b. percobaan 2
           Dari percobaan di atas kita dapa mengetahapasan pada manuui bahwa frekuensi Pernapasan pada manusia ditentukan oleh beberapa factor diantaranya usia dan jenis kelamin. Semakintua seseorang maka frekuensi pernafasannya semakin rendah hal ini di sebabkan karenah proses pertumbuhan dan perkembangan mengalami penurunan, pada saat seseorang sudah tua  organ pernafasanya mengalami penurunan fungsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar